Memberikan Lei Sebagai Salah Satu Tradisi Masyarakat Hawaii
Lei adalah sebuah kata dalam bahasa Hawaii yang berarti kalungan bunga, karangan bunga, atau rangkaian bunga berbentuk lingkaran. Dalam pengertian luas, lei adalah untaian benda-beda yang dibuat untuk dipakai atau dikalungkan.
Dalam kebudayaan Hawaii, bentuk lei yang paling populer adalah karangan bunga yang dikalungkan di leher tamu. Pihak tuan rumah mengalungkan lei ke leher tamu untuk mengucapkan selamat datang atau selamat jalan ketika tamu hendak pulang. Konsep lei untuk menyambut tamu menjadi populer setelah wisatawan dari daratan Amerika Serikat berdatangan di Kepulauan Hawaii pada abad ke-19 dan abad ke-20. Lei juga diberikan sebagai ucapan selamat, rasa simpati, tanda cinta, hadiah upacara wisuda, atau ucapan selamat ulang tahun.
Secara puitis, anak-anak dan kekasih juga dipanggil sebagai lei. Panggilan lei untuk anak-anak dan kekasih banyak dijumpai dalam lagu-lagu modern dan juga lagu kuno serta nyanyian-nyanyian.
*Bahan
Seuntai lei (bentuk jamak dalam bahasa Hawaii: nā lei) bisa dibuat dari apa saja, namun bahan paling umum untuk lei adalah daun-daunan dan bunga yang masih segar, tanaman menjalar, atau tanaman paku. Bunga yang biasa dipakai untuk lei adalah bunga kemboja, lehua, dan anggrek. Daun maile sangat populer untuk membuat lei, termasuk untuk membuat lei yang dipakai penari hula tradisional.
Selain dari daun-daun hijau dan bunga, lei juga bisa dibuat dari cangkang kerang, gigi paus, biji-bijian, kacang-kacangan, tulang hewan, bulu burung, bunga plastik, kain, kertas (termasuk origami dan uang kertas), permen, atau benda-benda lain yang bisa diuntai dan dipakai di leher. Lei dari bahan-bahan yang diambil dari alam dipercaya sebagai bagian dari tubuh dewa-dewi, dan dipercaya sebagai jimat dan penolak bala.
Setiap pulau di Hawaii memiliki lei khas yang dirangkai dari bunga resmi dan warna untuk pulau tersebut.
_____
Cat : Wikipedia
PopCash.net
Tidak ada komentar:
Posting Komentar